PATOLOGI
“KARIOTIPE DAN GONOSOME”
Dosen
Pembimbing : dr. Setiawan Sukmaja
Nama
Kelompok :
1. Diki
Putra
2. Irna
Nuraini
3. Lindawati
4. Nurul
Rahmawati
5. Siti
Rohmah
6. Siti
Wulandari
7. Virgina
Istiqomah
D3
Keperawatan
POLITEKNIK
KESEHATAN
KEMENTERIAN
KESEHATAN BANTEN
KATA
PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT kami panjatkan
karena berkat rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah ini .
Makalah ini kami susun agar kita mampu mengetahui tentang Kariotipe dan
Gonosome.
Adanya makalah ini , bukan hanya sebuah tugas
yang harus terpenuhi , melainkan juga agar pembaca lebih tahu dan menambah
wawasan mengenai Kariotipe dan Gonosome.
Dalam pembutan makalah ini kami sangat berupaya agar kita semua khususnya sebagai
mahasiswa mampu mengacu dalam hal
pelajaran baik teori maupun praktek .Semoga
makalah yang kami buat ini dapat memberikan manfaat, dan dapat menambah
wawasan bagi pembaca agar dapat mendorong peningkatan kualitas belajar
khusunnya dikalangan mahasiswa .
Besar harapan kami agar makalah ini dapat
diterima oleh semua pihak. Kami sangat menyadari, bahwa makalah yang kami buat
ini jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu kami membutuhkan kritik dan saran
dari semuanya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Gen merupakan
factor-faktor keturunan yang terdapat dalam kromosom yang terdiri atas DNA
(Deoxyribonukleicacid). DNA terdiri dari dua utas benang polinukleotida yang
saling berpilin (double helix=berpilin ganda). Seutas tali nukleotida tersusun
atas rangkaian nukleotida yang terdiri dari gugusan gula deoksiribosa, gugusan
asam pospat dan gugusan basa nitrogen.Susunan kromosom yang berurutan menurut
panjang dan bentuk sentromernya kariotipe (karton:inti, types: bentuk). Karena
setiap mahluk hidup memilki jumlah kromosom yang berbeda-beda, maka kariotipnya
pun berbeda pula.
Penentuan
kariotipe diambil dari kromosom suatu sel yang sedang membelah pada metaphase
dengan cara memberikan kolkisin pada sel tersebut. Pada saat metaphase,
kromosom sedang berada dibidang ekuator (pembelahan), apabila dilihat dari
salah satu kutubnya menunjukan gambaran struktur kromosom yang sangat jelas.
Kelompok kromosom tersebut diambil gambarnya. Diperbesar, kemudian disusun
menurut kelompok strukturnya.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang kami angkat
dalam pembahasan ini yaitu:
1. Apa
yang dimaksud kariotipe dan gonosome ?
2. Apa
saja macam-macam kromosom?
3. Apa
yang dimaksud Ploid?
4. Bagaimana
perbedaan fenotipe dan genotipe?
5. Bagaimana
tipe kromosom?
6. Bagaimana
sifat genom DNA dan RNA?
7. Bagaiman
perbedaan DNA dan RNA?
8. Bagaimana
konsep patofisiologis dari kelainan DNA dan RNA?
9. Apa
yang dimaksud Alel?
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini
yaitu:
1. Untuk menambah ilmu khusunya bagi kita semua
sebagai mahasiswa keperawatan untuk mengetahui lebih lengkap mengenai kariotipe
dan gonosom
2. Memberikan
wawasan dengan menyajikan penjelasan manteri
3. Memahami
kandungan dari teori tentang apa saja penjelasan lengkap mengenai kariotipe dan
gonosome
1.4. Metode Penulisan
Metode yang
digunakan dalam penyusunan makalah ini yaitu dengan studi kepustakaan. Studi
kepustakaan adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara mencari,
mengumpulkan, dan mempelajari materi-materi dari buku maupaun dari media
informasi lainnya dalam hal ini yang berkaitan dengan kariotipe dan gonosome.
1.5. Sistematika Penulisan
Sistematika
penulisan yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
Bab
I. Pendahuluan, berisi pendahuluan yang menjelaskan latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penulisan , sistematika penulisan, metode penulisan.
Bab
II. Pembahasan, berisi pembahasan yang menjelaskan tentang kariotipe dan
gonosome
Bab
III. Penutup, berisi kesimpulan, dan saran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Kariotipe dan Gonosome.
Kariotipe adalah menyusun kromosom yang
sama berdasarkan panjang dan bentuknya, sedangkan genosom merupakan kromosom
kelamin. Peran kariotipe adalah dengan menemukan kelainan pada kariotipe, dapat
dicari hubunganya dengan kelainan yang terdapat pada anatomi, morfologi dan
fisiologi seseorang. Susunan kromosom yang berurutan menurut panjang dan bentuk
sentromernya kariotipe (karton:inti, types: bentuk). Karena setiap mahluk hidup
memilki jumlah kromosom yang berbeda-beda, maka kariotipnya pun berbeda pula.
Penentuan kariotip diambil dari kromosom
suatu sel yang sedang membelah pada metaphase dengan cara memberikan kolkisin
pada sel tersebut. Pada saat metaphase, kromosom sedang berada dibidang ekuator
(pembelahan), apabila dilihat dari salah satu kutubnya menunjukan gambaran
struktur kromosom yang sangat jelas. Kelompok kromosom tersebut diambil
gambarnya. Diperbesar, kemudian disusun menurut kelompok strukturnya.
Pada tahun 1960 dibuat suatu standar
penanaman untuk kromosom Manusia. Kromosom yang telah dikelompokan kemudian
diberi kode dengan huruf besar A sampai G. Setiap pasang kromosom diberi nomor
menurut panjangnya mulai dari nomor 1 sampai 22.
·
Kariotipe : adalah menyusun kromosom yang sama
berdasarkan panjang dan bentuknya.
·
Peran kariotipe adalah dengan menemukan kelainan pada
kariotipe, dapat dicari hubunganya dengan kelainan yang terdapat pada anatomi,
morfologi dan fisiologi seseorang.
2.2. Macam Kromosom
Macam kromosom:
1.
Autosom: yaitu kromosom tubuh
·
kromosom yang memberikan sifat /karakter pada tubuh
misalnya warna kulit , bentuk rambut dll
·
kromosom ini pada sel tubuh manusia berpasangan pada
nomer 1 sampai 22
·
sedangkan pada sel kelamin tunggal tiodak berpasangan
pada no 1 s/d 22
·
jadi pada manusia Autosom di sel tubuh ( somatik) ada
44 (22 pasang ) pasangan 23 dihuni sepasang kromosom kelamin ( gonosom)
·
sedang Autosom di sel kelamin ada 22 sisanya satu di
no 23 adalah Gonosom
2.
Genosom: yaitu kromosom kelamin
· kromosom sex
( kromosom kelamin BUKAN sel kelamin OK
· jumlahnya
sepasang pada sel tubuh ( somatik) pada no 23 dan tunggal pada sel kelamin juga
pada no 23 Agar jelas lihat Karyotipe kromosom manusia ini pada sel tubuh (
somatik)
· Homolog
adalah sepasang kromosom yang mempunyai bentuk, besar dan komposis gen yang
sama bisa dilihat pada pasangan kromosom tubuh ( Autosom) diatas pada nomer 1
s/d22 yang berpasangan gennya membentuk alela Contoh : manusia mempunyai 46 kromosom,
berarti terdiri 23 Homolog (pasangan)
2.3. Pengertian Ploid
·
Satu set/paket kromosom dari ayah atau ibu disebut
Ploid yang disingkat : N
·
Manusia terdiri 2 ploid (Diploid) atau 2N (satu ploid
dari ayah dan satu ploid dari ibu)
·
Ploid pada kromosom manusia: kromosom autosom diploid (2N),
dan kromosom genosom haploid (N)
·
Misalnya bunga merah pada tanaman Pisum sativum
dikawinkan dengan yang berwarna Putih , karena perkawinan ini hanya mau melihat
bagaiamana warna bunga dari hasil keturunanntya , dan yang dilihat hanya satu
sifat beda maka disebut perkawinan Monohibrid OK
·
Jika mau melihat 2 sifat beda ya perkawinnannya
menjadi Tanaman Berbunga warna merah berbatang tinggi disilangkan dengan
tanaman sejenis berbunga putih batang rendah bagaimana keturunannya OK
·
begitu seterusnya Jika 3 tanda beda trihibrid , 4
tanda beda tetra hibrid dan seterusnya.
2.4. Beda Fenotif Dan Genotif
·
Fenotipe : bentuk luar / karakter yang terlihat pada
suatu individu, Contoh : pendek, gemuk, pandai, pemalu
·
Genotipe : bentuk atau susunan gen (karakter) yang terdapat
dalam individu yang dilambangkan / dikodekan , kodenya huruf depan dari sifat
fenotif , misalnya bunga merah ya ditulis M ,
1. jika pada
individu (organisme ) kode hurufnya double ( ditulis 2X)
2. jika pada
gamet kodenya tunggal ditulis sekali
Contoh : Aa, aa, AaBB, Aabb contoh
ini pasti pada individu ( phenotif individu) maksudnya bukan pada gamet
sedang jika pada gamet ditulisnya
sekali misal A atau a , AB atau aB dst
·
Fenotipe adalah hasil kerja sama antara genotipe dan
lingkungan artinya bahwa sifat Phenotif itu ekspresi dari sifat Genotif , Jika
genotifnya MM ya ekspresinya bunga merah
2.5. Tipe kromosom
Di dalam sel tubuh (sel somatik) makhluk hidup, biasanya
kromosom berpasangan atau diploid (2n), sedangkan di dalam sel gamet biasanya
tidak berpasangan (tunggal) atau haploid (n). Jadi, baik sperma maupun ovum
mengandung n kromosom. Jika terjadi pembuahan antara sperma (n kromosom) dengan
ovum (n kromosom) maka akan terbentuk sel zigot (2n), membelah secara mitosis
membentuk sel tubuh (2n kromosom). Kromosom yang berpasangan itu dinamakan kromosom
homolog. Anggota kromosom homolog memiliki panjang dan posisi
sentromer yang sama. Satu perangkat kromosom yang dimiliki oleh suatu spesies
makhluk hidup dinamakan genom kromosom. Istilah ini juga
digunakan untuk merujuk DNA secara keseluruhan di dalam sel, uang disebut
sebagai genom DNA.
Kromosom dibedakan menjadi dua, yaitu autosom
dan gonosom. Autosom adalah kromosom yang terdapat pada
sel-sel tubuh (somatis) sehingga disebut juga kromosom tubuh,
disingkat dengan huruf A. Adapun gonosom adalah kromosom yang terdapat pada sel
kelamin (gamet) sehingga disebut juga kromosom kelamin atau kromosom
seks. Kromosom kelamin itulah yang membedakan organisme menjadi jantan
atau laki-laki dan betina atau perempuan.
Kariotipe kromosom pada manusia, Manusia memiliki 46
kromosom, tepatnya 23 kromosom homolog. Dari jumlah tersebut, 44 (atau 22
pasang) merupakan autosom (A) dan 2 (atau sepasang) merupakan gonosom. Seorang
perempuan memiliki 22 pasang autosom dan sepasang kromosom X sehingga rumus
kromosomnya 22AAXX. Seorang laki-laki memiliki 22 pasang autosom dan 1 kromosom
X serta 1 kromosom Y sehingga rumus kromosomya 22AAXY.
2.6. Sifat Genom DNA dan RNA
Asam nukleat yang ada sangkut pautnya
dengan sifat hereditas adalah ADN (asam deoksiribo nukleat) dan ARN (asam
ribonukleat),DNA dan RNA bertangmgung jawab terhadap sintesis protein serta
mengontrol sifat-sifat keturunan. DNA memiliki struktur pilinan utas ganda yang
antiparalel dengan komponen-komponennya, yaitu gula pentosa (deoksiribosa),
gugus fosfat, dan pasangan basa. Pasangan basa pada DNA terdiri atas dua macam,
yaitu basa purin dan pirimidin. 'Basa purin terdiri atas adenin (A) dan guanin
(G) yang memiliki struktur cincin-ganda, sedangkan basa pirimidin terdiri atas
sitosin (C) dan timin (T) yang memiliki struktur cincin-tunggal. Ketika Guanin
berikatan dengan Sitosin, maka akan terbentuk tiga ikatan hidrogen, sedangkan
ketika Adenin berikatan dengan Timin maka hanya akan terbentuk dua ikatan
hidrogen. Satu komponen pembangun (building block) DNA terdiri atas satu gula
pentosa, satu gugus fosfat dan satu pasang basa yang disebut nukleotida (Lewis
2003: 176--178).Sebuah sel memiliki DNA yang merupakan materi genetik dan
bersifat herediter pada seluruh sistem kehidupan. Genom adalah set lengkap
materi genetik (DNA) yang dimiliki suatu organisme dan terorganisasi menjadi
kromosom. (Human Genome Project 2005: 1).Asam Ribonukleat (RNA) adalah salah
satu dari tiga besar makromolekul (bersama dengan DNA dan protein ) yang
penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui.
Seperti DNA, RNA terdiri dari rantai
panjang komponen yang disebut nukleotida. Setiap nukleotida terdiri dari
nucleobase (kadang-kadang disebut basa nitrogen), suatu ribosa gula, dan fosfat
kelompok. Urutan nukleotida RNA memungkinkan untuk mengkodekan informasi
genetik. Sebagai contoh, beberapa virus menggunakan RNA, bukan DNA sebagai
material genetik mereka, dan semua organisme menggunakan messenger RNA (mRNA)
untuk membawa informasi genetik yang mengarahkan sintesis protein.Seperti
protein, beberapa molekul RNA berperan aktif dalam sel oleh katalis reaksi
biologis, pengendalian ekspresi gen, atau sensing dan berkomunikasi tanggapan
terhadap sinyal seluler. Salah satu dari proses-proses aktif sintesis protein ,
fungsi universal dimana mRNA molekul mengarahkan perakitan protein pada
ribosom. Proses ini menggunakan RNA transfer (tRNA) molekul untuk memberikan
asam amino ke ribosom, dimana ribosomal RNA (rRNA) link asam amino untuk
membentuk protein.
Struktur kimia RNA sangat mirip dengan
DNA , dengan dua perbedaan - (a) RNA mengandung gula ribosa, sedangkan DNA
mengandung gula sedikit berbeda deoksiribosa (sejenis ribosa yang tidak
memiliki satu atom oksigen), dan (b) RNA memiliki nucleobase urasil , sedangkan
DNA mengandung timin (urasil dan timin memiliki sifat basa-pasangan yang
serupa). Tidak seperti DNA, RNA kebanyakan molekul untai tunggal.
Single-stranded RNA molekul mengadopsi struktur tiga-dimensi yang sangat
kompleks, karena mereka tidak terbatas pada bentuk heliks ganda berulang-ulang
DNA beruntai ganda. RNA dibuat dalam sel-sel hidup oleh RNA polimerase , enzim
yang bertindak untuk menyalin atau template RNA untai DNA menjadi RNA baru
melalui proses yang dikenal sebagai transkripsi atau replikasi RNA , masing-masing
Seperti DNA, RNA dapat membawa informasi genetik. RNA virus memiliki genom yang
terdiri dari RNA, dan berbagai protein yang disandikan oleh genom tersebut.
Genom virus ditiru oleh beberapa dari mereka protein, sedangkan protein lain
melindungi genom sebagai partikel bergerak virus ke sel host baru. viroid
adalah kelompok lain dari patogen, tetapi mereka hanya terdiri dari RNA, tidak
mengkode protein apapun dan direplikasi oleh sel inang tanaman polimerase
sebuah.
2.7. Perbedaan DNA dan RNA
Ditemukan hanya di dalam kromosom,
mitokondria, plastida, dan sentriol Ditemukan di dalam sitoplasma terutama di
dalam ribosom dan juga di dalam nukleus
Berupa rantai panjang dan ganda (double
helix) Berupa rantai pendek dan tunggal
Fungsinya berhubungan erat dengan
penurunan sifat dan sintesis protein Fungsinya berhubungan dengan sintesis
protein. Kadarnya tidak dipengaruhi oleh aktivitas sistesis protein Kadarnya
dipengaruhi oleh aktivitas sintesis protein. Basa nitrogennya terdiri atas
purin: Adenin dan Guanin ; pirimidin : Timin dan Sitosin Basa nitrogennya
terdiri atas purin: Adenin dan Guanin ; pirimidin : Urasil dan Sitosi, Komponen
gulanya deoksiribose, yaitu deoksiribosa yang kehilangan satu atom oksigennya.
Komponen gula ribose (pentosa).
2.8. Konsep Patofisiologis dari kelainan DNA dan
RNA
1. Mutasi
Mutasi adalah kesalahan dalam sekuen
DNA. Mutasi dapat terjadi secara spontan, atau setelah suatu sel terpajan
radiasi, bahan kimia tertentu, atau berbagai virus.
Sebagian besar mutasi akan
teridentifikasi dan diperbaiki oleh enzim-enzim yang bekerja didalam sel.
Apabila tidak terdeteksi atau diperbaiki maka mutasi akan diwariskan kesemua
sel anak. Mutasi pada gamet (sel telur/sperma) menyebabkan cacat kongenital
pada keturunan.
Penyebab
mutasi:
1) Mutasi Spontan
perubahan
secara alamiah yang disebabkan:
·
panas
·
radiasi sinar kornis
·
bantuan radio aktif
·
sinar UV
·
mikroorganisme
·
kesalahan DNA dalam metabolism
2) Mutasi Buatan
·
penggunaan senjata nuklir
·
pemakaian bahan kimia, fisika dan
biologi
·
penggunaan bahan radioaktif
·
penggunaan roket, televisi,dll
2. Cacat Kongenital
Cacat atau defek kongenital, disebut
juga cacat lahir, mencakup kesalahan genotif serta fenotif dalam embrio atau
janin yang sedang tumbuh. Cacat genetik dapat terjadi stabil, kesalahan jumlah kromosom,
atau gangguan-gangguan lingkungan. Nama penyakit Kelainan jumlah kromosom Ciri-
ciri :
a. Sindrom turner 2n-1
( monosomi ) Wanita dengan perkembangan sex terhambat, payudara tidak tumbuh,
bertubuh pendek,mandul
b. Sindrom klinefelter
2n+ 1 ( trisomi) Laki- laki dengan kecenderungan seperti wanita, payudara
tumbuh, testis tidak tumbuh, dan mental terbelakang
c. Sindrom patau 2n+ 1
( trisomi )
Pada autosom no. 13, 14, 15 Tanda kelainan jarang ditemukan
karena pada umumya penderita mati setelah beberapa jam atau hari dilahirkan
d. Sindrom down 2n+ 1 (
trisomi )
Pada autosom no. 21 Tubuh pendek, terbelakang mental, mata
sipit, lidah tebal
e. Sindrom edwards 2n+
1 ( trisomi ) Wanita normal tetapi ciri- ciri sekunder wanita tidak berkembang,
ada yang schizophrenia
3. Penyakit keturunan
Penyakit keturunan adalah penyakit
akibat keabnormalan genetik yang diturunkan oleh orang tuanya. Penyakit menurun
tidak menular,tidak dapat disembuhkan dan akan terus diwariskan pada
keturunannya. penyakit menurun biasanya bersifat resesif sehingga baru muncul
jika dalam keadaan homozigot . dalam keadaan heterozigot,fenotife penyakit
tidak muncul karena tertutup oleh gen pasangannya yang dominan. Salah satu
contoh kasus buta warna:
B = normal
B = buta warna
Misal wanita carier/pembawa menikah
dengan laki-laki normal
XB Xb >< XBY
XB XB , XBY , XBXb , XbY
♀ normal , ♂normal , ♀carier , ♂buta
warna
Persentase: 50% normal , 25% carier ,
25% buta warna
4. Penyakit Menurun
a.
Hemofili Tidak dapat memproduksi faktor
pembeku darah Luka-luka kecil(lecet,memar) bisa menyebabkan kematian
b.
Buta warna Tidak dapat menangkap panjang
gelombang cahaya tertentu Buta warna parsial:tidak bisa membedakan
biru-hijau,biru-merah dan merah-hijau
c.
Albino Tidak adanya pigmen warna melanin
Rentan terhadap kanker kulit dan tidak tahan sinar
d.
Gangguan mental Kerusakan saraf karena
kadar asam fenilpirufat di dalam darah terlalu tinggi
Mekanisme
albino :
·
Kelainan kromosom dari induk
·
Tidak adanya gen melanin
·
Tidak diproduksinya enzim pembentuk
melanin
·
Tidak adanya pigmen melanin
·
Albino
·
Mekanisme hemofili
·
Kelainan kromosom dari induk
·
Tidak adanya gen pembeku darah
·
Hemofili
2.8. Pengertian Alel
·
Alel : gen gen yang terletak pada lokus yang sama,
memiliki pekerjaan sama, hampir sama atu berbeda tetapi untuk satu tugas
tertentu
- Contoh : gen tinggi badan (Aa)
- A: tinggi (dominan); a: pendek (resesif )
- A & a adalah Alel
·
Macam alel :
- Homozigot : AA (dominan) atau aa (resesif)
- Heterozigot : Aa
·
Pada salah satu percobaannya Mendel menyilangkan
tanaman kacang ercis yang berbiji bulat dengan yang keriput. Tanaman yang
dipilih adalah tanaman galur murni, yaitu tanaman yang kalau menyerbuk sendiri
tidak akan menghasilkan tanaman yang berbeda dengannya. Dalam hal ini tanaman
tinggi akan tetap menghasilkan tanaman berbiji bulat . Begitu juga tanaman
berbiji keriput akan selalu menghasilkan tanaman berbiji keriput
Dengan
menyilangkan galur murni berbiji bulat dengan galur murni berbiji keriput ,
Mendel mendapatkan tanaman yang semuanya berbiji bulat Selanjutnya, tanaman
berbiji bulat hasil persilangan ini dibiarkan menyerbuk sendiri. Ternyata
keturunannya memperlihatkan perbandingan tanaman berbiji bulat terhadap tanaman
berbiji keriput sebesar 3 : 1.
·
Ratio Fenotif F2 yang muncul bulat (B- ) : keriput
(bb) = 3 : 1
·
Sedangkan Ratio Genotif F2 nya yang muncul BB : Bb :
bb = 1 : 2 : 1
Berikut data
yang dengan tekun melakukan riset tentang persilangan tanaman Pisum sativum (
Kacang ercis) Beberapa Syndrome Akibat
Kelainan Genetis.
Beberapa
kelainan genetis lainnya yang terjadi pada manusia dapat menyebabkan syndrome,
diantranya :
a.
Turner Syndrome
Syndrome dengan kariotipe (22AA + X0). Jumlah kromosom 45 dan kehilangan satu kromosom seks pada kromosom nomor 45
Ciri-ciri penderita Turner syndrome :
·
Pasien dengan sindrom Turner perempuan, tapi tidak
berkembang ovumnya (disgenesis ovaricular)
·
Penderita
sindrom Turner cenderung berciri fisik tertentu seperti bertubuh pendek,
kehilangan lipatan kulit di sekitar leher, pembengkakan pada tangan dan kaki,
wajah menyerupai anak kecil, dan dada berukuran kecil. Beberapa penyakit
cenderung menyerang penderita sindrom ini, di antaranya adalah penyakit
kardiovaskular, penyakit ginjal dan tiroid, kelainan rangka tulang seperti
skoliosis danosteoporosis, obesitas, serta gangguan pendengaran dan penglihatan
·
Sebagian besar
penderita sindrom ini tidak memiliki keterbelakangan intelektual, namun
dibandingkan wanita normal, penderita memiliki kemungkinan yang lebih besar
untuk menderita keterbelakangan intelektual. Sebagian penderita sindrom Turner
memiliki kesulitan dalam menghafal, mempelajari matematika, serta kemampuan
visual dan pemahaman ruangnya rendah. Perbedaan fisik dengan wanita normal juga
membuat penderita sindrom Turner cenderung sulit untuk bersosialisasi
b.
Klinefelter Syndrome
Kariotipe (22 AA + XXY), telah trisomik pada gonosom
kromosom nomor 23 dan 24.
Ciri fisik
penderita sindrom ini:
·
Gejala klinis dari sindrom klinefelter ditandai dengan
perkembangan
ciri-ciri seksual yang abnormal atau tidak berkembang, seperti testis yang
kecil dan aspermatogenesis (kegagalan memproduksi sperma)
·
Testis yang kecil diakibatkan oleh sel germinal testis
dan sel selitan (interstital cell) gagal berkembang secara normal. Sel selitan
adalah sel yang ada di antara sel gonad dan dapat menentukan hormon seks pria
·
Selain itu, penderita sindrom ini juga mengalami
defisiensi atau kekurangan hormon androgen, badan tinggi, peningkatan level
gonadotropin, danginekomastia.
·
Penderita klinefelter akan mengalami ganguan
koordinasi gerakbadan, seperti kesulitan mengatur keseimbangan, melompat, dan
gerakan motor tubuh yang melambat.
·
Dilihat dari penampakan fisik luar, penderita
klinefelter memiliki otot yang kecil, namun mengalami perpanjangan kaki dan
lengan
c.
Jacob Syndrome
Kariotipe
(22AA + XYY), mengalami kelainan pada kromosom no.13 berupa trisomik. Ciri-ciri
penderita sindrom ini
·
Pada saat lahir, bayi biasanya tampak normal, lahir
dengan berat dan panjang badan yang normal, tanpa kelainan fisik dan organ
seksualnya normal
·
Pada awal masa
kanak-kanak, penderita memiliki kecepatan pertumbuhan yang pesat, rata-rata
mereka memiliki tinggi badan 7 cm diatas norma
·
Postur tubuhnya
normal, tetapi berat badan nya relatif lebih rendah jika dibandingkan terhadap
tinggi badannya
·
Pada masa
kanak-kanak, mereka lebih aktif dan cenderung mengalami penundaan kematangan
mental, meskipun fisiknya berkembang secara normal dan tingkat kecerdasannya
berada dalam kisaran normal
·
Perkembangan seksual fisiknya normal, dimana organ
seksual dan ciri seksual sekundernya berkembang secara normal. Pubertas terjadi
pada waktunya.
• Pria XYY tidak mandul, mereka memilki testis yang berukuran normal serta memiliki potensi dan gairah seksual yang normal
• Pria XYY tidak mandul, mereka memilki testis yang berukuran normal serta memiliki potensi dan gairah seksual yang normal
·
Penderita sindrom ini umumnya berwajah kriminal, suka
menusuk-nusuk mata dengan benda tajam, seperti pensil,dll dan juga sering
berbuat kriminal.
·
Anak laki-laki dengan sindroma XYY seirngkali secara
fisik lebih aktif daripada saudara kandungnya dan jika aktivitas ini ditanggapi
dan disalurkan dengan baik, biasanya tidak akan menimbulkan masalah
·
Mereka cenderung mengalami keterlambatan dalam
kematangan emosi dan cenderung mengalami kesulitan belajar di sekolah sehingga
perlu dirangsang secara dini dan adekuat
·
Pria XYY memiliki keadaan hormon seks yang normal dan
tidak perlu menjalani terapi hormonal.
d.
Patau Syndrome
Kariotipe
(45A + XX / XY), trisomik pada kromosom autosom autosomnya kelainan
kromosom
pada kromosom 13, nomor 14, atau 15. Nama lain dari kelaianan janin ini adalah
trisomi 13. hal ini karena terjadi kelainan pada kromosom ke13 dari pendeita
terseb ut, yaitu memiliki tiga untai kromosom 13. Ciri dari kelainan ini adalah
:
·
bibir sumbing,
·
ganggaun berat
pada perkembangan otak, jantung, ginjal, tangan dan kaki.biasanya jika
gejalanya sangat berat janin akan mati setelah beberapa saat dari kelahiran.
e.
Sindrom Edward
Kariotipe (45A + XX / XY), trisomik pada autosom.
Autosomal kelainan pada kromosom nomor 16,17, atau 18. Ciri-ciri penderita
sindrom Edward:
Kepala kecil (mikrosefali ) disertai dengan bagian
belakang menonjol dari kepala ( tengkuk ); rendah-set,
·
Telinga cacat; abnormal rahang kecil ( micrognathia );
celah bibir / celah langit-langit ; hidung terbalik;
·
Sempitnya lipatan kelopak mata ( fisura palpebral );
luasnya mata spasi ( hypertelorism okular ); melorot dari atas kelopak mata (
ptosis ),
·
Sebuah tulang dada pendek; tangan terkepal; Kista
pleksus koroid; jempol terbelakang dan atau kuku jari-jari tidak ada ,
anyamandari kedua dan ketiga jari-jari kaki ; kaki pengkor dan pada laki-laki ,
testis tidak turun.
f.
Sindrom Cri du Chat
Sindrom tangisan kucing, disebut juga Sindrom Cri du
Chat atau Sindrom Lejeune, adalah suatu kelainan genetik akibat adanya delesi
(hilangnya sedikit bagian) pada lengan pendek kromosom nomor 5 manusia,
Ciri-ciri penderita sindrom Cri du Chat :
·
Manusia yang lahir dengan sindrom ini akan
mengalamiketerbelakangan mental dengan ciri khas suara tangis yang menyerupai
tangisan kucing
·
Individu dengan sindrom ini bisanya meninggal ketika
masih bayi atau anak-anak
·
Penderita sindrom ini lahir dengan berat badan yang di
bawah normal.
·
Selama masa pertumbuhan pun, tubuh penderita kecil
dengan tinggi badan di bawah rata-rata
·
98% penderita
memiliki otak yang kecil (mikrochepal) sehingga bentuk kepala juga kecil saat
lahi
·
Pertumbuhan badan dan kepala lambat
·
Ciri fisik lain meliputi bentuk wajah bulat dengan
pipi besar, jari-jari yang pendek, dan bentuk kuping yang rendah letaknya
g.
Sindrom Super Female
Sindrom Triple-X adalah satu jenis variasi kromosom
disebabkan oleh perwujudan 3 kromosom X (trisomi) dalam gamet. Penderita
mempunyai fenotip perempuan. Sindrom Triple-X terjadi terjadi akibat
abnormalitas pembelahan kromosom menjadi gamet semasa meiosis. Kariotip
penderita sindrom Triple-X mempunyai 47 kromosom
·
Individu ini jelas mempunyai fenotip perempuan, tetapi
pada umur 22 ia mempunyai alat kelamin luar seperti kepunyaan bayi
·
Alat kelamin dalam dan payudara tidak berkembang dan
ia sediit mendapat gangguan mental.
·
menstruasi
sangat tidak teratur.
·
Penelitian Jacobs pada seorang pasien perempuan
berusia 37 tahun menyatakan adanya menstruasi yang sangat tak teratu, ovarium
dalam keadaan seperti menopause, pemeriksaan mikroskopis dari ovarium
menunjukkan kelainan pada pembentukan folikel ovarium dan dari 63 sel yang
diperiksa maka 51 sel memiliki 47 kromosom, sedang kromosom tambahannya ialah
kromosom-X
·
Tes seks kromatis menunjukkan bahwa pasien itu mempunyai
2 buah seks kromatin.
·
Umumnya penderita lebih tinggi dari perempuan umunya
tetapi berat badan penderita tersebut tidak sebanding dengan tingginya
h.
Stickler Syndrome
Syndrome
Stickler adalah sekelompok kelainan genetik yang mempengaruhijaringan ikat ,
khususnya kolagen . Ciri-ciri penderita syndrome ini adalah :
·
Orang dengan sindrom ini memiliki masalah yang
mempengaruhi hal-hal lain selain mata dan telinga
·
Arthritis, kelainan untuk ujung tulang panjang,
kelainan tulang belakang, kelengkungan tulang belakang, scoliosis, nyeri sendi,
dan jointedness ganda semua masalah yang dapat terjadi di tulang dan sendi
·
karakteristik
fisik orang dengan Stickler dapat mencakup pipi datar, jembatan hidung datar,
rahang atas kecil, alur diu capkan bibir atas, rahang bawah kecil, dan kelainan
langit-langit, ini cenderung untuk mengurangi dengan usia dan pertumbuhan
normal dan kelainan langit-langit bisa diobati dengan operasi rutin.
i.
Down Syndrome
Sindrom Down
(bahasa Inggris: Down syndrome) merupakan kelainan genetik yang terjadi pada
kromosom 21 pada berkas q22 genSLC5A3,[1] yang dapat dikenal dengan melihat
manifestasi klinis yang cukup khas. Ciri-ciri penderita syndrome ini adalah :
·
penampilan fisik yang menonjol berupa ben tuk kepala
yang relatif kecil dari normal (microchephaly) dengan bagian anteroposterior
kepala mendatar
·
Pada bagian wajah biasanya tampak sela hidung yang
datar, mulut yang mengecil dan lidah yang menonjol keluar (macroglossia).
·
Seringkali mata menjadi sipit dengan sudut bagian
tengah membentuk lipatan (epicanthal folds). Tanda klinis pada bagian tubuh
lainnya berupa tangan yang pendek termasuk ruas jari-jarinya serta jarak antara
jari pertama dan kedua baik pada tangan maupun kaki melebar.
·
Sementara itu
lapisan kulit biasanya tampak keriput ,(dermatoglyphics). Kelainan kromosom ini
juga bisa menyebabkan gangguan atau bahkan kerusakan pada sistim organ yang
lain
·
Pada bayi baru lahir kelainan dapat berupa congenital
heart disease. kelainan ini yang biasanya berakibat fatal karena bayi dapat
meninggal dengan cepat. Pada sistim pencernaan dapat ditemui kelainan berupa
sumbatan pada esofagus (esophageal atresia) atauduodenum (duodenal atresia)
·
Pada otak
penderita sindrom Down, ditemukan peningkatan rasio APP (bahasa Inggris:
amyloid precursor protein)[2] seperti pada penderita Alzheimer.
j.
ACA Syndrome
Penyakit
darah kental atau sindrom ACA atau sering juga dikenal dengan sindrom hughes
sesuai dengan nama penemunya, merupakan sebuah penyakit autoimun dimana tubuh
memproduksi antibodi yang menyerang bagian tubuh sendiri. Sindrom ACA sendiri
merupakan indikasi dari APS (antibody antiphospholipid syndrome) yaitu
kekurangan cairan dalam darah yang menyebabkan mudahnya terjadi perlekatan
antar trombosit yang
menyebabkan
darah membeku (thrombosis). Angka ACA sering dipakai untuk mengindikasikan
adanya sindrom ini ketika dilakukan pemeriksaan serologi darah. Seseorang
dikatakan terkena ACA positif pada saat nilai ACA > 20 MPL.
Ø Pusing yang
berlebihan
Ø Migren yang
berulang
Ø Vertigo
Ø Biru-biru pada kulit dan ujung jari
Ø Penurunan
daya ingat
Ø Tuli sesaat
Ø Pada ibu hamil terjadi mual dan pusing yang
berlebihan, dan gejala ekstrimnya adalah keguguran berulan
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Kromosom mengandung struktur yang
terdiri dari benang-benang tipis yang melingkar-lingkar. Disepanjang
benang-benang inilah terletak secara teratur struktur yang disebut Gen. Setiap
gen menempati tempat tertentu dalam kromosom. Tempat gen didalam kromosom
disebut lokus gen.
Berbagai jenis kariotipe telah diamati
dan dipelajari, ternyata terdapat banyak variasi dari kromosom manusia sehingga
seringkali variasi tersebut memunculkan kelainan yang disebut dengan sindrom.
Untuk mengenali cara identifikasi kariotipe kromosom manusia, maka dilakukanlah
proses yang disebut kariotiping. Pengamatan kariotipe ini dilakukan dengan cara
kariotiping. Barr body dan drumstick merupakan bagian yang hanya terdapat pada
wanita, karena munculnya dua hal tersebut disebabkan oleh inaktivasi kromosom
X.
3.2. Saran
Semoga makalah ini mampu memberikan
manfaat dan bahan pelajaran bagi segenap pembaca. Dan semoga apa yang kami
susun ini dapat dijadikan sebagai panduan atau patokan pembelajaran bagi
kedepannya. Walaupun dalam penyusunan makalah
ini masih banyak kekurangannya.
Kami mohon maaf dan bagi para pembaca apabila
ada kekurangan atau hal yang kurang berkenan dalam penulisan makalah ini. Kami
mengharapkan kritik dan sarannya untuk membangun makalah ini agar lebih baik
lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar